PERUSAHAAN IT DI INDONESIA
Blibli.com
diluncurkan pada 25 Juli 2011 oleh PT. Global Digital Niaga (GDN) yang
merupakan anak perusahaan PT. Global Digital Prima (GDP) milik Martin Hartono
–putra owner Djarum Group, Budi Hartono. PT. Global Digital Prima (GDP) adalah
bagian dari perusahaan produsen rokok terbesar di Indonesia Djarum Group yang
juga menjadi pemegang saham beberapa bisnis online terkemuka seperti situs
e-commerce Kaskus, serta beberapa situs lokal macam lintasberita.com,
krazymarket.com, dailysocial.net, dan perusahaan inkubator bisnis online
bernama Merah Putih Inc. Keberadaan Blibli.com dengan nilai investasi $ 10 juta
menjadi pertanda keseriusan dan makin eksisnya Djarum Group dalam bisnis
online.
Salah satu sosok penting dibalik berdirinya
Blibli.com adalah Kusumo Martanto, lulusan S-2 Teknik Industri dari Georgia
Institute of Technology, Amerika Serikat yang kini mejabat CEO PT. Global
Digital Niaga (GDN). Sejak lulus SMA pada 1992, Kusumo Martanto melanjutkan
pendidikan di AS dan bekerja di beberapa perusahaan di AS seperti Intel
Corporation dan i2 Technologies dengan jabatan terakhir Senior Manajer Produk.
Pada tahun 2009 beliau kembali ke Indonesia karena pinangan Djarum Group dengan
memulai debut kariernya lewat Blibli.com dibawah naungan PT. Global Digital
Prima (GDP).
Blibli.com pada 29 Februari 2012
meraih penghargaan The Best e-Commerce dari ajang Gadget Award 2012.
Penghargaan ini diterima Blibli.com berkat apresiasi konsumen atas konsistensi
Blibli.com dalam menghadirkan berbagai gadget terbaru, promo menarik yang
memanjakan gadget lover, dan program komunikasi yang kreatif. Penghargaan
tersebut diharapkan memacu Blibli.com yang ingin menjadikan online shopping
sebagai tempat tujuan utama masyarakat Indonesia yang trend conscious dan
lifestylle savvy untuk mendapatkan produk-produk berkualitas dalam menunjang
gaya hidup modern yang smart dan dinamis.
KELEBIHAN :
·
Lengkap
nya jenis produk dan contoh gambar yang benar-benar seperti asli nya (foto
tidak menipu) serta tampilan menarik dari website tersebut yang membuat
konsumen tertarik untuk membuka.
· Tidak
hanya berjualan, situs ini juga menawarkan jasa informasi bisnis, interaksi
pengguna, hingga iklan.
·
telah
memakai sistem keamanan yang sudah mendapat sertifikasi dari VeriSign.
Gambaran Umum
Blibli Dotcom
Saat Ini : Retail
Online di PT Global Digital Niaga
Koneksi : 2 koneksi
Pengalaman
Blibli Dotcom
Retail
Online
PT
Global Digital Niaga
July
2011 – Present (2 years 4 months) Jakarta
Gelar
Kehormatan dan Penghargaan:
- The Best
E-Commerce from Gadget Magazine Award
- Member of iDea
(Indonesian E-Commerce Association)
Partner
PERUSAHAAN IT DI DUNIA
Gordon E. Moore
(ahli fisika dan kimia) bersama Robert Noyce (ahli fisika dan salah satu
pelopor pembuatan IC) mendirikan perusahaan Intel pada tahun 1968 yang berbasis
di Santa Clara, California. Moore juga merupakan salah satu orang termashyur
dalam industri semikonduktor berkat teorinya yang terkenal sebagai hukum Moore
(Moore’s Law) yang intinya membahas mengenai kemampuan manusia untuk
mengembangkan kepadatan transistor menjadi dua kali lipat setiap dua tahun.
Orang ketiga yang mendampingi Intel sejak masa-masa merintis pada tahun 1980-an
hingga masa pertumbuhan industri pada tahun 1990-an yaitu Andy Grove (insinyur
kimia). Beliau bisa kita sebut sebagai Steve Ballmer-nya Intel, sosok kunci
bisnis sekaligus pemimpin strategis perusahaan Intel. Sejak akhir tahun 1990-an
hingga saat artikel ini dibuat, Intel didaulat sebagai produsen processor
tersukses dan terbesar di dunia.
Namun pada tahun 2007 lalu, kinerja
perusahaan Intel nampaknya sedikit merosot seiring predikat Intel yang terkenal
terlalu agresif dan terkadang dinilai sering mengambil kebijakan yang kontroversial
dalam usaha mempertahankan posisi pasarnya. Hal ini terbukti dari turunnya
peringkat brand value Intel peringkat 100 besar brand value paling powerful di
dunia versi Milward Brown Optimor, dari peringkat 15 kemudian jatuh menjadi
peringkat 25.
PERKEMBANGAN
PERUSAHAAN :
Bisnis Intel mulai berkembang
sepanjang tahun 1970-an di mana pada kurun waktu tersebut, Intel telah
mengembangkan proses manufaktur dan memperlebar lini produksinya. Namun produk
utama Intel tetap didominasi oleh periferal-periferal memori.
Setelah Intel menciptakan
mikroprocessor pertamanya pada tahun 1971 dan salah satu dari mikrokomputer
pertamanya di tahun 1972, bisnis Intel lebih didominasi oleh produk chip
Dynamic Random Acces Memory (DRAM).
Setelah tahun 2000, permintaan pasar
terhadap mikroprocessor high-end mulai menurun dan kompetitor Intel mulai
membidik pasar processor low-end dan mid-end, disinilah masa-masa di mana
dominasi Intel mulai berkurang. Pada awal tahun 2000-an, CEO Intel saat itu,
Craig Barrett, mencoba untuk mendiversifikasikan bisnis Intel dan memperluas
lini produksinya selain produk semikonduktor, tetapi hanya sedikit
produk-produk baru ini yang akhirnya memetik sukses.
Pada
tahun 2005, CEO Paul Otellini mengorganisir kembali perusahaan Intel untuk
kembali fokus pada bisnis utamanya yaitu processor dan chipset pada platformnya
(enterprise, digital home, digital health, and mobility) di mana usaha ini
dimulai dengan perekrutan lebih dari 20.000 pegawai baru. Pada bulan September
2006, dengan alasan profit Intel yang terus menurun, perusahaan mengumumkan
restrukturisasi dengan memecat 10.500 orang pekerjanya atau sekitar 10% dari
total tenaga kerja Intel pada bulan Juli 2006. Salah satu lab penelitian Intel
yang berlokasi di Cambridge University kemudian ditutup pada akhir tahun 2006.
Pada 27 Juni 2006, penjualan
aset-aset Intel XScale diumumkan. Intel setuju untuk menjual bisnis processor
XScale pada Marvell Technology Group dengan nilai transaksi sebesar $600 juta.
Tindakan yang diambil Intel ini dimaksudkan untuk mempermudah Intel untuk lebih
berfokus pada bisnis core x86 dan server. Proses akuisisi processor XScale ini
telah diselesaikan pada 9 November 2006.
Partner :
1. Google
2. Telkom
3. Lenovo
4. Microsoft
5. HuaWEI
6. Acer
7. Real networks
8. Asus
9. Motorola, ZTE, hingga Samsung
Referensi :
www.intel.co.id
0 komentar:
Posting Komentar